halo semuanya, aku bakal coba buat ini dengan singkat dan ga banyak basa-basi (semoga).

Aku mau meminta maaf kepada semua temen-temen aku yang ngebaca ini, atas perubahan yang mungkin tidak mengenakkan, atas perilaku yang kurang pantas, ataupun apa yang telah keluar dari mulut ku ini. Setelah ngerasain untuk kesekian kalinya penolakan dalam hidup, aku rasa penolakan yang terakhir ini merupakan bentuk teguran kalau aku belum pantas untuk ngedapatin sesuatu tanpa ada pengorbanan signifikan, atau lebih tepatnya belum mendapat balasan dari perlakuan-perlakuan buruk aku.

Jadi aku mulai "redemption arc" aku. Perubahan yang aku lakuin diawal adalah jujur dengan perasaan yang aku rasain, aku ngelontarin apa yang ada dibenak tanpa coba untuk "please the crowd" (setelah berpikir rasional, tentu bukan tindakan afeksi semata), adapun pengungkapan hal-hal yang kurang nyaman ke beberapa temen-temen. Ya, tentunya ga semua bisa nerima dan pastinya punya pandangan masing-masing mengenai masalah itu, jadi aku nerima apapun hasil akhirnya.

Mungkin ada yang bakal bertanya, "Buat apa ngelakuin hal ini?" "Ga perlu kali diomongin biarin aja" ya dan sejenisnya. Aku rasa tindakan yang kulakuin memang banyak dipengaruhi emosi, penolakan yang terakhir ini terasa kaya bentuk titik balik, konsekuensi atas perbuatan yang kulakuin sebelumnya. Jadi, agar bisa bangkit sekali lagi setelah berpikir panjang setiap malam, aku mutusin untuk ngelakuin hal tersebut.

Ya mungkin cukup untuk mellow-mellownya, niat aku di sini memohon doa dari teman-teman untuk ujian yang akan datang. Semoga bisa mengerjakan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Aku harap ini bisa jadi yang terakhir kali hehe.

Terima kasih atas dukungannya.

Sincerely, Virli